
LENSASULAWESI.id, MAMUJU – Sala satu ponomena yang sering terjadi di setiap momentum pasca Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah calon kepala daerah lompat partai setelah terpilih. Konstalasi politik daerah langsung berubah drastis: Kepala Daerah terpilih tak jarang pecah koalisi dengan partai pengusungnya di Pilkada — sesaat semua berubah jadi oposisi.
: Bahkan, pasangan Kepala Daerah terpilih biasanya ikut pecah kongsi. Arah dukungan partai politik dalam pemerintahan pun terbelah sampai ke DPR. Saling cegat dan rakyat pun jadi korbannnya.
Untuk itu, St. Sutinah Suhardi menegaskan jika tepilih sebagai Bupati Mamuju tidak akan berpartai politik. Janji itu ia ucapkan dihadapan puluhan kader Partai Amanat Nasional saat menghadiri Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Pemenangan Pilkada 2020 yang diselenggarakan Oleh Bappilu DPW PAN Sulawesi Baat, Senin (9/9).
“Seperti yang saya bilang diawal dengan teman teman bahwa saya itu tidak akan berpartai sampai legislatif. Jadi teman teman itu tidak usa takut,” tegas Sutinah
